Gani_dan_Semut

Gani dan Semut

Bu…! Tolong…! Ada semut di belalaiku!” Gani, si gajah cilik berteriak.

“Gani, Gani!” Ibu membangunkan. “Bangun, Gani! Itu cuma mimpi.”

Gani mengucek-ngucek matanya. Ia segera berlari ke depan cermin, memastikan tidak ada semut-semut yang berlarian di belalainya.

“Semut, kan, kecil. Mereka bisa masuk ke dalam belalai dan telinga kita, Bu.” Gani berseru.

Ibu hanya bisa tertawa melihat ulah anaknya. “Sudah, jangan terlalu khawatir. Ayo, cepat siap-siap ke sekolah.”

Hari itu, Gani berangkat ke sekolah seperti biasa. Dalam perjalanan menuju sekolah, sahabatnya, Oky si orang utan sudah menunggu. Oky duduk di pinggir sungai kecil. Gani lalu menceritakan mimpi buruknya kepada Oky yang mendengarkan dengan saksama.

“Aku sering mimpi buruk juga, tetapi biasanya cuma mimpi saja, kok.” Orang utan cilik itu menghibur temannya.

Setelah bel pulang sekolah, Gani dan Oky pulang bersama seperti biasa. Saat melewati sungai kecil, mereka merasa haus dan memutuskan untuk minum.

“Segar sekali, ya, air sungai ini,” seru Oky. Gani pun mengangguk.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara dari tengah sungai. “Eh, ada yang minta tolong,” ujar Oky.

Mereka melihat beberapa semut terbawa arus ke tengah sungai.

Oky lalu berseru, “Cepat! Julurkan belalaimu, Gani…!”

Semuut…, gumam Gani dalam hati. Wajahnya terlihat cemas. Ia ingat mimpinya semalam.

“Aku takut dengan semut,” Gani berkata pelan.

“Mereka bisa tenggelam,” seru Oky.

Akhirnya, meskipun takut, Gani memberanikan diri menjulurkan belalainya ke arah semut-semut.

“Naik ke belalaiku!” seru Gani.

Semut-semut itu lalu naik ke atas belalai Gani satu per satu. Mereka dengan selamat sampai ke tepi sungai.

“Terima kasih banyak untuk bantuannya,” ucap para semut. “Kita berteman, ya, sekarang,” kata salah satu semut hitam.

“Iya, sama-sama,” balas Gani. “Aku senang kalian selamat.”

Gani dan Oky lalu meneruskan perjalanan pulang.

“Kamu berhasil melawan rasa takutmu untuk menolong yang membutuhkan. Salut!” seru Oky.

“Terima kasih untuk dukunganmu, Oky. Kamu sahabat yang baik.” *

Tanggal terbit: Klasika Kompas, 10-08-2025
Pengarang: May Wagiman
Editor: Yudi Suharso
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita
Tema: Tolong-menolong