Lili, Harimau Kesayangan Ibu (Edisi 2025-32)
Pada suatu masa di Hutan Muria, hidup harimau kecil bernama Lili.
Lili terbangun dari tidurnya. Saat membuka mata, mentari pagi sudah bersinar.
“Bu…ibu di mana? Ibu…Ibu.?” panggil Lili.
Tak terdengar ada jawaban, Lili pun beranjak pergi ke luar rumahnya mencari ibunya.
Dia berjalan menyusuri semak-semak belukar hingga bertemu Nenek Serigala.
“Kamu mencari siapa, Nak?” terdengar suara lirih Nenek Serigala dari balik pohon cemara.
“Nenek lihat Ibuku tidak?” tanya Lili penuh harap.
“Nenek tak melihat ibumu, Nak. Sudahkah kau cari di sekitar rumahmu?” tanya nenek.
“Saat terbangun, aku tak melihat Ibu, Nek. Aku sudah mencari ibu di sekitar rumah, tetapi aku tak menemukannya. Baiklah Nek kalau begitu, aku akan mencari ibu kembali,” jawab Lili.
Tak lama, Lili melangkahkan kakinya kembali. Dalam hatinya, dia bergumam, ibu ke manakah kamu pergi.
Tiba-tiba, air mata Lili menetes, Lili menangis karena tak menemukan keberadaan ibunya.
Sambil berjalan menyusuri hutan, ada sepasang mata yang sedang mengamatinya. Dia melihat Lili menangis sambil menyusuri hutan.
Tak tega melihat Lili, Sari harimau kecil teman bermain Lili datang menghampirinya.
“Lili apa yang terjadi padamu?” tanya Sari.
Tak menjawab pertanyaan dari Sari, Lili pun berlari menghampirinya. Sari sangat terkejut tiba-tiba Lili berlari ke arahnya dan langsung memeluknya.
Sambil menangis terisak-isak, Lili menceritakan keadaannya. Dia kehilangan ibunya, sudah sampai siang hari ibunya belum kembali.
Sari pun mengajak Lili duduk di bawah pohon beringin, dia berusaha menenangkan Lili. Tak berselang lama, tangis Lili mereda. Lili pun tertidur karena kelelahan.
Melihat Lili tertidur, Sari dengan setia menemaninya.
Tiba-tiba, dari kejauhan, Sari melihat Bu Tuni sedang membawa hewan buruannya. Dengan spontan, Sari menggoyang tubuh Lili,
“Lili bangun…” ucap Sari.
“Bangun Lili…” Sari masih berusaha membangunkan Lili.
Belum sempat Lili terbangun, Bu Tuni sudah datang menghampirinya.
“Sari, kenapa Lili ada di sini?” tanya Bu Tuni.
Sari pun akhirnya menceritakan semuanya. Bu Tuni hanya tersenyum sembari mengangkat tubuh Lili di punggungnya.
“Aku akan membawa Lili pulang” ucap Bu Tuni ke Sari.
Lili akhirnya terbangun. Dia terheran kenapa dia bisa berada di rumah kembali.
Melihat ibu ada di hadapannya, dengan segera, Lili melompat memeluk ibunya.*