Mimi dan Rahasia Buih Laut (Edisi 2025-31)
Mimi adalah seekor ikan kecil yang hidup di Teluk Penyu, Cilacap. Dia sering bercerita berlebihan kepada teman-temannya agar mereka kagum kepadanya. Dia bercerita pernah menolong paus yang terdampar di daratan.
“Eh, teman-teman, tahu enggak? Saat aku sedang berenang ke tepian laut, ada paus terdampar di daratan. Paus itu menangis ingin kembali ke laut. Lalu dengan sekuat tenaga, aku dorong paus itu agar bisa berenang kembali ke laut. Setelah menolong paus, aku hampir saja tertangkap oleh ikan hiu, lo. Namun, aku mencoba melawan dengan menggigit hiu itu hingga kesakitan. Akhirnya, aku menang dan selamat.”
“Wah, Mimi keren,” kata Nio.
“Iya, Mimi hebat bisa mengalahkan ikan hiu,” kata Sasa.
Teman-teman Mimi yang lain pun memuji kehebatannya.
Suatu hari, Mimi kembali berkumpul bersama teman-temannya dan mulai bercerita lagi tentang kehebatan dirinya.
“Teman-teman, tadi malam, aku melihat sesuatu yang besar berkilauan di tengah laut. Kalian tahu apa itu? Itu adalah sebuah mutiara raksasa. Lalu aku…”
Belum selesai Mimi melanjutkan ceritanya, satu per satu teman-temannya pergi menjauh dan meninggalkan Mimi sendirian. Mereka akhirnya tahu bahwa semua yang diceritakan Mimi adalah kebohongan.
Sekarang, Mimi mulai kesepian karena tidak ada teman-teman yang ingin bermain dengannya.
Saat mimi sedang berenang sendirian, tiba-tiba badai datang dan arus laut menggulung kuat. Mimi pun kesulitan berenang karena tubuhnya yang kecil tidak kuat menghadang ombak yang besar.
Mimi panik dan ketakutan. Dia berteriak sambil menangis,
“Tolong….tolong aku!”
Namun, tidak ada yang mendengar suaranya karena terhalang oleh ombak dan badai. Saat Mimi sedang menangis, tiba-tiba munculah buih laut yang bercahaya lembut dan berkata kepada Mimi.
“Mimi, kebenaran kadang tidak bersinar di mata, tapi bersinar di hati yang jujur. Jadilah anak yang jujur.”
Mimi merenung.
“Kamu mau pulang?” tanya buih laut.
“I…i…iya, aku mau pulang,” kata Mimi.
“Aku bisa mengantar kamu pulang asal kamu berjanji untuk selalu berkata jujur kepada siapa pun.”
“Iya, aku berjanji. Aku akan selalu berkata jujur.”
Perlahan, buih laut menuntun Mimi pulang dan sampailah Mimi di rumahnya. Keluarga Mimi dan teman-temannya senang karena Mimi kembali dengan selamat.
Sejak kejadian itu, Mimi mulai belajar berkata jujur. Ia mengakui kesalahannya kepada teman-temannya bahwa selama ini banyak bercerita bohong agar dianggap ikan yang hebat. Mimi sadar bahwa keindahan laut bukan dari siapa yang paling hebat, melainkan dari siapa yang paling jujur.*